5 Alasan Mengapa Minum Kopi Bisa Bikin Perutmu Sakit, Hindari Dehidrasi!

Diposting pada
banner 336x280

Kopi merupakan sajian yang amat disukai secara global serta menjadi elemen utama dalam kebiasaan awal hari banyak individu. Bau uniknya dan dampak penghangat tubuh dari kafein menjadikan kopinya diminati karena mampu memperbaiki ketelitian pikiran dan energi. Tetapi, untuk beberapa pihak, mengkonsumsi segelas kopi malah dapat menciptakan gangguan fisik, lebih-lebih sensasi tak enak pada lambung.

Apabila Anda kerap mengalami gangguan pada perut sesudah meminum kopi, kemungkinan ada sebab-sebab spesifik yang membuat hal tersebut terjadi. Gejala seperti nyeri perut, mual, asam lambung naik, hingga diare dapat timbul akibat konsumsi kopi. Di bawah ini adalah lima alasan biasanya yang bisa menjelaskan kenapa perut Anda cenderung memberikan respons negatif ketika menyerup ut kopi itu sendiri.
Healthline.

banner 468x60

1. Tingkat keasaman yang tinggi

Salah satu alasan pokok untuk kejang perut pasca konsumsi kopi ialah akibat kadar asamnya yang melimpah pada cairan tersebut. Kopi dipenuhi dengan zat-zat semisal asam klorogenat yang dapat mendorong pengeluaran asam dari organ pencernaan. Untuk beberapa individu, lebih-lebih mereka yang berpenyakit lambung peka, naiknya asiditas ini sanggup mencetuskan sensasi panas atau gatal-gatal di bagian perut.

Apabila Anda kerap mengalami perasaan panas atau rasa mual sesudah meneguk kopi, bisa jadi keasaman dalam kopi menjadi penyebab refluks asam ataupun masalah pada sistem pencernaan yang lain. Coba pilihlah jenis kopi yang berbeda.
low-acid
atau
cold brew
, karena jenis ini biasanya lebih ramah bagi perut sensitif.

2. Mengonsumsi kopi ketika perut dalam keadaan kosong

Minum kopi saat perut masih kosong adalah kebiasaan yang sering dilakukan, terutama di pagi hari. Sayangnya, hal ini bisa memperburuk kondisi lambung, karena kopi merangsang produksi asam lambung tanpa adanya makanan sebagai penyeimbang. Akibatnya, lapisan lambung bisa teriritasi dan menimbulkan rasa nyeri atau tidak nyaman.

Selain itu, kandungan kafein dalam kopi bisa mempercepat kontraksi usus besar, yang membuat kamu lebih cepat ingin buang air besar atau bahkan mengalami diare. Jika kamu memiliki perut sensitif, sebaiknya konsumsi kopi setelah sarapan ringan agar sistem pencernaanmu tidak kaget dan tetap seimbang.

3. Intoleransi terhadap kopi

Sejumlah individu mengalami ketidak toleranan atau sensitifitas terhadap kafein. Walaupun bukan termasuk sebagai alergi secara eksplisit, kondisi tersebut dapat menimbulkan bermacam-macam respons dari tubuh seperti detak jantung meningkat, rasa cemas, bahkan masalah pada sistem pencernaan seperti nyeri perut serta mual. Jumlah kecil pun kafein masih bisa mencetuskan sensasi tak nyaman untuk beberapa orang.

Apabila Anda sering mengalami gangguan pada lambung ketika minum kopi bahkan hanya sebentar saja, bisa jadi Anda memiliki toleransi rendah terhadap kafein. Alternatifnya dapat berupa pengurangan asupan kopi, mencoba jenis decaf (rendah kafein) ataupun bergantian ke minuman panas alternatif seperti teh alami yang lebih mudah dicerna.

4. Metode dan ragam seduhan kopi

Tidak seluruh jenis kopi dibuat dengan karakteristik yang serupa. Varietas biji kopi, proses pemanggangan, serta teknik seduhan dapat berpengaruh terhadap tingkat asam dan jumlah kafein di dalam secangkir itu. Sebagai contoh, kopi instant biasanya kurang ramah bagi lambung sebab adanya penambahan zat-zat kimia atau pengharum sintetis yang mungkin merusak sistem pencernaan.

Di samping itu, metode menyeduh seperti espresso atau tubrukan yang menciptakan kopi lebih kuat bisa menambah risiko gangguan pada perut dibandingkan dengan seduhan lemah seperti kopi biasa.
cold brew
Jika Anda mau terus menikmati secangkir kopi tanpa mengalami ketidaknyamanan di perut, coba eksplorasikan teknik seduhan yang lembut dan lebih mudah dicerna oleh lambung.

5. Penambahan gula dan susu yang tak sesuai

Tidak hanya kopi saja yang dapat menimbulkan gangguan pada perut, tetapi juga zat adiktif lain seperti gula, susu, atau krimer yang biasa ditambahkan padanya. Banyak individu memiliki ketidakterimaian terhadap laktosa, oleh karena itu pemakaian susu ataupun krimer mungkin akan mencetuskan rasa nyeri di perut, pembengkakan, atau bahkan diare.

Gula dalam porsi berlebih dapat mempersulit proses pencernaan, terutama apabila Anda mengidap gangguan pada tingkat glukosa darah atau sindrom iritan usus (IBS). Bila Anda menduga adanya zat tambahan yang menjadi sumber permasalahan tersebut, cobalah minum kopi hitam murni tanpa menambahkan apapun guna melihat bagaimana respons tubuh Anda. Sebagai alternatif lain, produk susu dari tumbuhan seperti almond milk, oat milk, ataupun soy milk bisa dijadikan opsi yang jauh lebih aman.

Perut sakit setelah meminum kopi sebenarnya cukup umum, namun alasan di balik ini dapat variatif bagi tiap individu. Apakah disebabkan oleh kadar asam dalam kopi, kebiasaan mengonsumsinya pada kondisi perut masih kosong, hingga variasi penambahan bahan seperti gula atau susu, semuanya mungkin menjadi faktor yang menyebabkan ketidaknyamanan tersebut.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *