Petugas Haji Daker Madinah Terbang 27 April, Pelatihan Intensif Dilakukan agar Tidak Hanya Seremonial

Diposting pada
banner 336x280


Info Terbaru Indonesia

– Kemenag mengonfirmasi bahwa staf haji yang ditugaskan untuk wilayah kerja (daker) Madinah akan berangkat mulai tanggal 27 April 2024. Informasi tersebut dikemukakan oleh Direktur Bina Haji dari Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Musta’in Ahmad saat membawakan sesi bimbingan teknis (bimtek) bagi PPIH di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, pada hari Senin, tanggal 15 April.

Menurut Musta’in, mengetahui tanggal keberangkatan ini mengharuskan jadwal latihannya dipersingkat dan diselesaikan paling lama pada 20 April. “Jika kami tidak cepat melaksanakan pembinaan teknis (bimtek), maka akan terlambat untuk berpartisipasi (dinimyek). Selain itu, jika persiapan bimtek mendesak, hal tersebut juga dapat mempengaruhi kondisi mental peserta,” katanya.

banner 468x60

Dia menyebutkan bahwa personil pun membutuhkan masa istirahat untuk menyiapkan diri serta berkumpul dengan keluarganya sebelum melaksanakan tugas di Tanah Suci. Dia menambahkan, “Jika setelah bimbingan teknis mereka langsung keberangkatan, maka akan sangat rindu kepada keluarga.”

Karenanya, mereka bertujuan agar semua kegiatan pelatihan dapat diselesaikan sebelum 20 April, memberi waktu kepada para petugas kurang lebih tiga hari untuk tetap di rumah sebelum memulai perjalanan pada tanggal 27 April.

Persiapan ini menjadi semakin penting mengingat petugas yang akan berangkat lebih dahulu adalah mereka yang bertugas di Daker Madinah—salah satu titik paling krusial dalam penyelenggaraan haji. Di Madinah, petugas akan menerima kedatangan jamaah gelombang pertama, mengatur distribusi akomodasi, transportasi, konsumsi, hingga layanan kesehatan.

“Jika staf belum siap, layanan pada tahap awal dapat terpengaruh. Padahal, pendapatannya sangat berharga untuk para jemaah,” ujar Musta’in.

Sebaliknya, kehadiran pegawai ekstra yang tiba-tiba juga meningkatkan tanggungan pelatihan. Pegawai tambahan tersebut baru diberitahukan pada hari Sabtu (13/4), oleh karena itu Kemenag perlu bergerak dengan cepat dalam menjalankan perekrutan, panggilan kembali, serta penyuluhan singkat. Sebagian besar pegawai tambahan dipilih dari antara mereka yang telah lama mendaftar ikut proses seleksi atau melalui metode penetapan langsung sesuai regulasi UU Perlindungan Jemaah Haji.

Musta’in menggarisbawahi bahwa pelatihan tidak boleh hanya menjadi seremonial belaka. Dia berharap agar staf benar-benar menyadari situasi jemaah Indonesia yang khas dan memerlukan perhatian lebih—kebanyakan adalah lanjut usia, memiliki risiko tinggi, serta datang dari beragam latar belakang budaya di wilayah-wilayah yang berbeda.

“Karakter jamaah kita itu tidak bisa disamakan dengan negara lain. Kita perlu pendekatan khusus, dan itu harus disiapkan dari sekarang,” tegasnya.

Dia menambahkan bahwa pelatihan tersebut akan didukung oleh para pembicara profesional, salah satunya berasal dari kelompok manajemen Masjid Istiqlal. Orang ini nantinya akan membimbing staf untuk menciptakan atmosfer layanan yang terpadu dan efisien.

“Kami akan mencari cara paling efektif agar staf dapat bekerja dengan nyaman saat melayani, serta para jamaah juga merasakan kenyamanan yang sama. Kami tak bisa melakukannya seorang diri, kita perlu berkolaborasi,” demikian penuturan Musta’in.

Dengan jatah waktu yang tinggal beberapa hari saja, Kemenag menginginkan agar setiap langkah dalam persiapan bisa dilaksanakan dengan tepat pada waktunya serta secara efisien. Keberangkatan rombongan Daker Madinah akan memulai serangkaian aktivitas bertubi-tubih sepanjang musim haji kali ini, dan kesuksesan pada babak ini bakal amat vital bagi lancarnya tahap-tahap selanjutnya.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *