Subang
,
Info Terbaru Indonesia
.
com
Hingga Senin (14/4/2025) petang, usaha mencari korban bencana longsor di Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang, Jawa Barat, masih belum berhasil. Cuaca tidak menentu serta kondisi tanah longsor yang rumit di daerah tersebut menjadi hambatan terbesar bagi tim gabungan saat melakukan operasi evakuasi.
Regu penelusur yang melibatkan Basarnas, BPBD, TNI, dan Polri sudah aktif sejak dini hari memakai bermacam teknik, termasuk menyemprotkan air pakai alkon, menerapkan peralatan besar layaknya excavator, sampai menggali secara tangan.
Salah satu lokasi yang diperiksa pernah jadi pusat perhatian gara-gara baunya sangat menusuk hidung. Tetapi usai diinvestigasi lebih lanjut, sumber bau itu ternyata cuma bangkai seekor ular, dan tidak ada kaitannya dengan korban longsoran Subang.
Akibat perubahan iklim yang tidak menentu, khususnya hujan lebat yang datang mendadak, dan untuk memastikan keamanan tim operasi, upaya pencarian harus dihentikan sementara pada hari Senin menjelang sore.
“Melihat situasi iklim yang tak mendukung, kita harus menangguhkan pencarian untuk saat ini. Barusan tercium aroma menyengat, tetapi itu hanyalah mayat ular. Cari-cari akan kembali dimulai esok pagi pasca penilaian, dengan potensi wilayah pencarian bakal diekspos lebih luas,” ungkap Kepala Operasi SAR Bandung, Mochamad Adip.
Pencarian akan diteruskan pada Selasa (15/4/2025) pagi dengan memperbesar wilayah pencarian, bukan hanya fokus di lokasi utama tanah longsor di Subang, tapi juga menelusuri aliran sungai yang berada di bawah tebing. Tujuannya adalah untuk mencegah adanya korban yang ikut terseret oleh arus.
Pasukan SAR menginginkan perubahan cuaca menjadi lebih baik supaya operasi pencarian korban bencana longsor di Subang bisa dilakukan dengan efisien dan selamat.